Sabtu, 20 Desember 2014

Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo Program Otoritas Jasa Keuangan Rakyat di Indramayu







Presiden RI Joko Widodo,Rabu 18-12-2014 kunjungan kerja di Pelabuhan Pantai Tempat Pelelangan Ikan Karangsong Kabupaten Indramayu Jawa Barat
Indramayu Jawa Barat-“kba ajiinews
Presiden RI Joko Widodo,Rabu 18-12-2014 kunjungan kerja di Pelabuhan Pantai Tempat Pelelangan Ikan Karangsong Kabupaten Indramayu Jawa Barat.Kunjungan Joko Widodo tentang program Otoritas Jasa Keuangan Rakyat,sektor usaha mikro di Indramayu.
Tamu dan undangan adalah mitra usaha dari Sektor Bank Pemerintah dan swasta.Terdiri dari Bank BRI,BJB,Mandiri dan Perum Pegadaian Cabang Indramayu.Undangan dari sektor usaha mikro baik perorangan maupun lembaga antusias hadir dalam kunjungan kerja Presiden RI di Karangsong.
Hal tersebut disampaikan salah satu  Ketua Koperasi “AJII”  Sri Herlias Tuti pada wartawan kba ajiinews  kami bergerak bidang Koperasi Jasa dan Perbekalan Nelayan dengan harapan kunjungan Jokowi dapat membawa angin segar untuk sektor jasa usaha nelayan,petani dan home industri.
Apalagi dengan kondisi sekarang para pengusaha juga mengalami krisis ekonomi terutama sektor modal untuk pengembangan usaha,karena dinilai sampai saat ini suku bunga pinjaman bak pemerintah masih cukup tinggi,untuk itu dengan adanya program peerintah Otoritas Jasa Keungan Rakyat dapat meningkatkan bidang usaha mikro menjadi lancar tegas Ketua Koperasi AJII Sri Herliastuti.(04-kba ajiinews)

Pemerintah Ri Tegaskan Tetap Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan



Pemerintah Tetap Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan


Susi Pudjiastuti. [SP/Hendro Situmorang]
 BANDA ACEH –kba.Nelayan.Com
         Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menegaskan pemerintah tetap memberlakukan peraturan keras terhadap nelayan asing yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia termasuk dengan cara menenggelamkan kapal-kapal mereka.

        "Pemerintah tetap berkomitmen akan terus membuat aturan memproteksi laut Indonesia tak kecuali di Kabupaten Simeulue agar tidak terus dijarah dan dijajah nelayan asing," kata Menteri ketika melakukan pertemuan dengan siswa/i SMK Perikanan, nelayan, masyarakat dan unsur pemerintah di tempat pendaratan ikan Desa Lugu, Kabupaten Simeulue, Aceh, Sabtu. Sabtu, 20 Desember 2014
Untuk itu, kata Susi, pemerintah akan menambah armada kapal patroli bagi TNI AL dan juga pihak-pihak sipil yang terlibat melakukan penjagaan ekosistem laut Indonesia pada tahun 2015.

          Selain akan melakukan proteksi bagi pelaku Ilegal fishing dari nelayan asing, Susi yang akrab disapa di Kabupaten Simeulue dengan sebutan "Susi Air" menyatakan juga memberlakukan aturan tegas bagi nelayan Indonesia sendiri yang tidak perduli lingkungan laut.
Susi meminta bagi nelayan Simeulue dan Indonesia yang selama ini menangkap ikan dengan menggunakan potasium, dinamit, trawl dan yang sifatnya memusnahkan ikan dari yang besar hingga yang kecil serta merusak ekosistem untuk segera berhenti.

          "Termasuk yang menggunakan cara penangkapan dengan bagan agar segera beralih, karena akan membuat ikan-ikan kecil musnah," tegas Susi.Ia mengharapkan nelayan dan rakyat bersama-sama untuk menjaga kelestarian laut, karena kekayaan bahari Indonesia sangat luar biasa.
"Laut adalah masa depan kita," jelas Susi.

            Pada kesempatan itu Menteri Susi juga menyerahkan bantuan berupa alat desalinasi air laut untuk nelayan di Pulai Siumat dan Pulau Teupah senilai Rp 3,55 miliar, serta mesin kapal perikanan dan GSP senilai Rp 121 juta. [sumber suara pembaruan Ant/N-6](-kba-Nelayan.com)